Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul allah yang diutus oleh Allah untuk memimpin umat manusia dan menegakkan keadilan. Dalam bukunya, imamat wa Rahbary, dengan sangat menarik Murtadha Muthahhari ra Menjelaskan tentang tugas-tugas Nabi SAW sebagai mandataris Allah SWT. Pertama, Nabi bertugas menyampaikan hukum dan undang-undang Allah sebagaimana yang tersurat dalam surat al Hasry ayat 7. Kedua, Nabi bertugas sebagai pemberi keputusan (qadhil atau hakim). Ketiga, Nabi sebagai pemimpin dan penguasa masyarakat muslim (QS An-Nisa’ 4:59) (Mustadha : 47-48). Kehadiran Nabi Muhammad SAW ke muka bumi diharapkan dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Sebagai seorang pemimpin, kepala negara dan kepala pemerintahan, Nabi Muhammad SAW memiliki kemampuan tinggi dalam hal menarik simpati dan mempengaruhi orang lain jauh melampau kewenangannya, dengan misi kerasulan yang diembannya. Keberhasila dalam kepemimpinannya itu tidak terlepas dari sifat-sifat dasar etika kepemimpinan yang melekat pada diri Nabi Muhammad saw yakni shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan), dan fathonah (cerdas).
Sifat shiddiq (jujur) ini telah dimiliki Nabi Mihammad sejak kecil. Kejujuran yang ditujukannya dalam kesehariannya membuat semua orang percaya, baik pengikutnya maupun orang-orang kafirla. Sifat amanah (dapat dipercaya) yang melekat pada dirinya membuat beliau sangat dicintai umatnya dan disegani oleh semua musuh yang menentangnya. Sifat tabliq (menyampaikan), beliau selalu menyampaikan kebenaran yang berasal dari Allah tampa ada yang disembunyikan, ditambah atau dikurangi. Inilah prinsip keterbukaan atau transparansi yang selalu di junjung tinggi Nabi Muhammad saw. Dan sifat yang terakhir adalah fathonah (cerdas) dalam kepemimpinanya. Kecerdasannya ini antara lain ditunjukan dengan kemampuan berkominikasi dengan para sahabatnya dengan bahasa dan taraf pengetahuan sesuai dengan lawan bicaranya. Disamping sifat-sifat utama dalam kepemimpinan, beliau juga dikenal memiliki sikaf sabar, tidak pendendam, lemah lembut dalam tutur kata, tegas dalam bersikap, bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan sederhana dalam kehidupanya. Dengan sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah, beliau dapat merubah kondisi masyarakat yang berahlak, sesuai misi kerasulannya untuk memperbaiki ahlak manusia. Hal ini tidak terlepas dari kepribadian utama Rasulullah SAW yang sangat bijaksana dan penuh cinta kasih. Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW membuktikan bahwa beliau adalah orang yang sangat mencintai orang lain, tidak hanya terbatas pada keluarga, dan kerabatnya, tetapi juga terhadap semua sahabatnya, bahkan terhadap orang-orang kafir yang selalu memusuhinya. Beliau selalu membalas kebencian orang dengan cinta dan kasih sayang.
Nabi Muhammad SAW selaku pemimpin pemerintahan Islam dalam mengatur urusan-urusan kenegaraan, internal maupun eksternal, tidak menanganinya secara lansung sendiri, tetapi beliau mengangkat beberapa sahabat yang dapat membantu beliau. Di negara baru Madinah bagi umat Islam, Nabi adalah segala-galanya. Beliau adalah Rasul Allah dengan otoritas yang berlandasan kenabian sekaligus pemimpin masyarakat dan kepala negara. Dalam kehidupan sehari-hari sukar dibedakan antara petunjuk-petunjuk mana yang beliau sampaikan sebagai utusan Allah dan mana yang beliau berikan sebagi pemimpin masyarakat atau kepala negara. Dalam kepemimpinannya, Nabi mengembangkan budaya musyawarah sesuai petunjuk Alquran. Meski seorang Rasul, beliau sangat gemar berkonsultasi dengan para pengikutnya dalam soal-soal kemasyarakatan. Interaksi beliau dengan para sahabatnya juga begitu baik dan penuh keterbukaan. Seringkali terjadi dialog antara beliau dengan para sahabatnya tentang berbagai hal, mulai dari urusan dunia hingga urusan akhirat, termasuk tentang masalah tebusan bagi tawana perang dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki keluhuran hati dan jiwa, rendah hati, jujur, tidak suka segala bentuk penindasan dan kekerasa, pemaaf, penuh kasih sayang dan dapat dipercaya. Nabi Muhammad saw sebagai pemimpin ummat, memilki pendirian yang kuat, untuk tetap memperthankan kebenaran yang telah diyakininya, apapun rintangan dan tantangan yang menghadangnya, bahkan kematian sekalipun. Beliau tidak pernah melanggar peraturan ataupun perjanjian yang telah menjadi kesepakatan dan beliau juga tidak pernah menyalahi apa yang telah dikatakannya.
Terlepas dari jabatanya sebagai Nabi dan Rasul, Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang tiada tandingannya sepanjang zaman, semua sifat pemimpin ideal terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW. Bila dibandingkan dengan pemimpin yang lain, Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin yang paling berhasil di segala bidang. Dapat kita gambarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang pemimpin yang dapat kita contoh sekarang ini dengan sifat-sifat kepemimpinan yang ada pada Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar